PENDAHULUAN
Program-program kesehatan, terutama yang terkait dengan PHBS
perlu selalu disosialisasikan
secara terus menerus, hal ini dikarena perubahan tingkah
laku kadang-kadang hanya dapat terjadi
dalam kurun waktu yang relative lama. Dari pengalaman
bertahun-tahun pelaksanaan promosi
atau penyuluhan kesehatan masyarakat mengalami berbagai
hambatan dalam rangka mencapai
tujuannya, yaitu mewujudkan perilaku hidup sehat bagi
masyarakat. Dari penelitian-penelitian yang
ada terungkap meskipun kesadaran dan pengetahuan masyarakat
sudah tinggi tentang kesehatan,
namun perilaku kesehatan masyarakat masih rendah.
Dari berbagai aspek terkait dalam Promosi Kesehatan yang
perlu mendapatkan perhatian secara
seksama adalah tentang metode dan alat peraga yang digunakan
dalam promosi kesehatan.
Dengan metode yang benar dan penggunaan alat peraga yang
tepat sasaran, maka materi atau
bahan isi yang perlu dikomunikasikan dalam promosi kesehatan
akan mudah diterima, dicerna dan
diserap oleh sasaran, sehingga kesadaran masyarakat akan
PHBS lebih mudah terwujud.
Panduan ini merupakan sebuah buku pegangan bagi fasilitator
kesehatan atau petugas promosi
kesehatan lainya yang mempunyai peran memberikan informasi
dan pelajaran ketrampilan bagi
masyarakat sasaran dalam hal perikau hidup bersih dan sehat.
Buku ini berisi tentang metode,
media promosi kesehatan, serta bagaimana cara membuat media
grafis promosi kesehatan,
sehingga mereka mampu membuat media sesuai dengan kearifan
local.
II. PROMOSI KESEHATAN
2.1. Pengertian
Promosi kesehatan adalah upaya mempengaruhi masyarakat agar
menghentikan perilaku beresiko
tinggi dan menggantikannya dengan perilaku yang aman atau
pelaing tidak beresiko rendah.
Program Promosi Kesehatan tidak di rancang ”di belakang
meja”. Supaya efektif, program harus
dirancang berdasarkan realitas kehidupan sehari-hari
masyarakat sasaran setempat.
Umumnya ada empat faktor yang dapat mempengaruhi masyarakat
agar merubah perilakunya,
yaitu : (i) Fasilitasi, yaitu bila perilaku yang baru
membuat hidup masyarakat yang melakukannya
menjadi lebih mudah, misalnya adanya sumber air bersih yang
lebih dekat; (ii) Pengertian yaitu bila
perilaku yang baru masuk akal bagi masyarakat dalam konteks
pengetahuan lokal, (iii)
Persetujuan, yaitu bila tokoh panutan (seperti tokoh agama
dan tokoh agama) setempat
menyetujui dan mempraktekkan perilaku yang di anjurkan dan
(iv) Kesanggupan untuk
mengadakan perubahan secara fisik misalnya kemampuan untuk
membangun jamban dengan
teknologi murah namun tepat guna sesuai dengan potensi yang
di miliki.
Program promosi menekankan aspek ”bersama masyarakat”.
Maksudnya adalah (i) bersama
dengan masyarakat fasilitator mempelajari aspek-aspek
penting dalam kehidupan masyarakat
untuk memahami apa yang mereka kerjakan, perlukan dan
inginkan, (ii) bersama dengan
masyarakat fasilitator menyediakan alternatif yang menarik
untuk perilaku yang beresiko misalnya
jamban keluarga sehingga buang air besar dapat di lakukan
dengan aman dan nyaman serta (iii)
bersama dengan masyarakat petugas merencanakan program
promosi kesehatan dan memantau
dampaknya secara terus-menerus.
3
2.2. Penyerapan materi dalam promosi kesehatan
Seseorang belajar melalui panca inderanya. Setiap indera
ternyata berbeda pengaruhnya terhadap
hasil belajar seseorang, sebagai mana gambaran berikut :
Oleh karena itu seseorang dapat mempelajari sesuatu dengan
baik apabila ia menggunakan lebih
dari satu indera
Apa yang bisa kita ingat :
10% dari yang kita baca
20% dari yang kita dengar
30% dari yang kita lihat
50% dari yang kita lihat dan
dengar
80% dari yang kita ucapkan
90% dari yang kita ucapkan dan
lakukan
4
III. METODE PROMOSI KESEHATAN
3. 1. Jenis Metode Promosi Kesehatan
Metode Promosi Kesehatan dapat digolongkan berdasarkan
Teknik Komunikasi, Sasaran yang
dicapai dan Indera penerima
dari sasaran promosi.
3.1.1. Berdasarkan
Teknik Komunikasi
a. Metode penyuluhan
langsung.
Dalam hal ini para penyuluh langsung berhadapan atau
bertatap muka dengan
sasaran. Termasuk di sini antara lain : kunjungan rumah,
pertemuan diskusi (FGD),
pertemuan di balai desa, pertemuan di Posyandu, dll.
b. Metode yang tidak langsung. Dalam hal ini para penyuluh
tidak langsung berhadapan
secara tatap muka dengan sasaran, tetapi ia menyampaikan
pesannya dengan
perantara (media). Umpamanya publikasi dalam bentuk media
cetak, melalui
pertunjukan film, dsb
3.1.2. Berdasarkan
Jumlah Sasaran Yang Dicapai
a. Pendekatan
PERORANGAN
Dalam hal ini para penyuluh berhubungan secara langsung
maupun tidak langsung
dengan sasaran secara perorangan, antara lain : kunjungan
rumah, hubungan
telepon, dan lain-lain
b. Pendekatan
KELOMPOK
Dalam pendekatan ini petugas promosi berhubungan dengan sekolompok sasaran.
Beberapa metode penyuluhan yang masuk dalam ketegori ini
antara lain :
Pertemuan, Demostrasi, Diskusi kelompok, Pertemuan FGD, dan
lain-lain
c. Pendekatan MASAL
Petugas Promosi Kesehatan menyampaikan pesannya secara
sekaligus kepada
sasaran yang jumlahnya banyak. Beberapa metode yang masuk
dalam golongan ini
adalah : Pertemuan umum, pertunjukan kesenian, Penyebaran
tulisan/poster/media
cetak lainnya, Pemutaran film, dll
3.1.3. Berdasarkan
Indera Penerima
a. Metode MELIHAT/MEMPERHATIKAN.
Dalam hal ini pesan diterima sasaran melalui
indera penglihatan, seperti : Penempelan Poster, Pemasangan
Gambar/Photo,
Pemasangan Koran dinding, Pemutaran Film
b. Metode
PENDENGARAN. Dalam hal ini pesan diterima oleh sasaran melalui indera
pendengar, umpamanya : Penyuluhan lewat radio, Pidato,
Ceramah, dll
c. Metode
“KOMBINASI”. Dalam hal ini termasuk : Demonstrasi cara (dilihat, didengar,
dicium, diraba dan dicoba)
3.2. Kelebihan dan kekurangan masing-masing metode
3.2.1. Kunjungan
Rumah
Kunjungan rumah adalah suatu hubungan langsung antara
penyuluh dengan masyarakat
sasaran dan keluarganya di rumah ataupun ditempat biasa
mereka berkumpul. Biasanya
kegiatan ini disebut anjang sono, anjang karya, dsb.
Cara melakukannya dengan memperhatikan hal-hal seperti
berikut :
-. Ada maksud dan tujuan tertentu
5
- Tepat waktunya dan tidak membuang-buang waktu
- Rencanakan beberapa kunjungan berurutan untuk menghemat
waktu
- Kunjungi pula sasaran yang jauh dan terpencil
- Metode ini untuk memperkuat metode-metode lainnya atau
bila metode-metode lainnya
tidak mungkin
Selama berkunjung harus diingat hal-hal seperti :
- Membicarakan
soal-soal yang menarik perhatian
- Biarkan keluarga
sasaran berbicara sebanyak-banyaknya dan jangan memotong
pembicaraannya
- Bicara bila
keluarga sasaran itu ingin mendengarkannya
- Bicara dalam gaya
yang menarik sasaran
- Pergunakan bahasa
umum yang mudah, bicara pelan-pelan dan suasana
menyenangkan
- Harus
sungguh-sungguh dalam pernyataan
- Jangan
memperpanjang mempersilat lidah
- Biarkan keluarga
sasaran merasa sebagai pemrakarsa gagasan yang baik
- Harus jujur dalam
mengajar maupun belajar
- Meninggalkan
keluarga sasaran sebagai kawan
- Catat tanggal
kunjungan, tujuan, hasil dan janji
- Membawa surat
selebaran, brosur, dsb untuk diberikan kepada keluarga sasaran. Ini
akan menjalin persahabatan
Kelebihan metode ini adalah :
- Mendapat keterangan
langsung perihal masalah-masalah kesehatan
- Membina
persahabatan
- Tumbuhnya
kepercayaan pada penyuluh bila anjuran-anjurannya diterima
- Menemukan
tokoh-tokoh masyarakat yang lebih baik
- Rintangan-rintangan
antara penyuluh dengan keluarga sasaran menjadi kurang
- Mencapai juga
petani yang terpencil, yang terlewat oleh metode lainnya
- Tingkat
pengadopsian terhadap perilaku kesehatan yang baru lebih tinggi
Keterbatasannya adalah :
- Jumlah kunjungan
yang mungkin dilakukan adalah terbatas
- Kunjungan-kunjungan
yang cocok bagi keluarga sasaran dan penyuluh adalah terbatas
sekali
- Kunjungan yang
terlalu sering pada satu keluarga sasaran akan menimbulkan
prasangka pada keluarga lainnya
3.2.2. Pertemuan Umum
Pertemuan umum adalah suatu pertemuan dengan peserta campuran
dimana di
sampaikan beberapa informasi tertentu tentang kesehatan
untuk dilaksanakan oleh
masyarakat sasaran.
Cara melakukannya dengan perencanaan dan persiapan yang
baik, seperti :
- Rundingkan dahulu
dengan orang-orang yang terkait
- Konsultasi dengan
tokoh-tokoh setempat dan buatlah agenda acara sementara
- Jaminan kedatangan
para nara sumber lainnya (bila diperlukan)
-
Usahakan ikut
sertanya semua golongan di tempat itu.
6
Hal-hal perlu diperhatikan :
- Rapat
diselenggarakan ditempat yang letaknya strategis, dengan penerangan dan
udara yang segar
- Waktu yang dipilh
adalah waktu luang masyarakat
- Pada siang hari,
bila tempat-tempat tinggal orang berjauhan
- Tepat memulai dan
mengakhiri pertemuan
- Perhatikan
ditujukan kepada tujuan pertemuan dengan memberikan kesempatan untuk
berdiskusi. Hindari pertengkaran pendapat
- Anjuran
mempergunakan alat-alat peraga
- Usaha-usaha menarik
perhatian, menggugah hai dan mendorong kegiatan
- Memberikan
penghargaan kepada semua golongan yang hadir
- Libatkan
tokoh-tokoh masyarakat setempat
- Usahakan kegiatan
lanjutan (bila ada)
- Berikan
selembaran-selembaran yang sesuai dengan materi yang didiskusikan
Kelebihan metode ini adalah :
- Banyak orang yang
dicapai
- Menjadi tahap
persiapan untuk metode lainnya
- Perkenalan pribadi
dapat ditingkatkan
- Segala macam
topik/judul dapat diajukan
- Adopsi suatu
anjuran secara murah/sedikit biaya
Kekurangan / keterbatasannya :
- Tempat dan sarana
pertemuan tidak selalu cukup
- Waktu untuk diskusi
biasanya terbatas sekali
- Pembahasan topik
sedikit lebih sulit karena peserta yang hadir adalah campuran
- Kejadian-kejadian
di luar kekuasaan seperti cuaca buruk, dsb dapat mengurangi jumlah
kehadiran
3.2.3 Pertemuan
Diskusi ( Kelompok Diskusi Terfokus )
Pertemuan diskusi adalah untuk kelompok yang lebih kecil
atau lebih sedikit pesertanya
yaitu berkisar 12-15 orang saja. Harus ada partisipasi yang
baik dari peserta yang hadir.
Biasanya dipergunakan untuk menjelasan suatu informasi yang
lebih rinci dan mendetail
serta pertukaran pendapat mengenai perubahan perilaku
kesehatan. Keberhasilan
pertemuan FGD banyak tergantung dari petugas penyuluh untuk
:
- Memperkenalkan soal
yang dapat perhatian para peserta
- Memelihara
perhatian yang terus menerus dari para peserta
- Memberi kesempatan
kepada semua orang untuk mengemukakan pendapatnya dan
menghindari dominasi beberapa orang saja
- Membuat kesimpulan
pembicaraan-pembicaraan dan menyusun saran-saran yang
diajukan
- Berikan bahan-bahan
informasi yang cukup agar peserta sampai pada kesimpulan
yang tepat.
3.2.4.
Demonstrasi cara atau percontohan
Demontrasi adalah memperlihatkan secara singkat kepada suatu
kelompok bagaimana
melakukan suatu perilaku kesehatan baru. Metode ini lebih
menekankan pada bagaimana
cara melakukannya suatu perilaku kesehatan. Kegiatan ini
bukan lah suatu percobaan
atau pengujian, tetapi sebuah usaha pendidikan. Tujuannya
adalah untuk meyakinkan
orang-orang bahwa sesuatu perilaku kesehatan tertentu yang
dianjurkan itu adalah
7
berguna dan praktis sekali bagi masyarakat. Demonstrasi ini
mengajarkan suatu
ketrampilan yang baru.
Cara melakukannya dengan segala perencanaan dan persiapan
yang diperlukan, seperti :
- Datang jauh sebelum
kegiatan di mulai untuk memeriksa peralatan dan bahan yang
diperlukan
- Mengatur tempat
sebaik mungkin, sehingga semua peserta dapat melihatnya dan ikut
dalam diskusi
- Demonstrasi
dilakukan tahap demi tahap sambil membangkitkan keinginan peserta
untuk bertanya-tanya
- Berikan kesempatan
pada wakil peserta untuk mencoba ketrampilan perilaku yang baru
- Berikan selebaran
yang cepat (brosur, dll) yang bersangkutan dengan demostrasi itu
Anjuran :
- Pilihlah topik yang
berdasarkan keperluan masyarakat
- Demonstrasi
dilakukan tepat masanya
- Pengumuman yang
luas sebelum waktunya untuk menarik banyak perhatian dan
peserta
- Pergunakan
alat-alat yang mudah di dapat orang
- Hilangkan
keraguan-raguan, tetapi hindarikan pertengkaran mulut
- Hargai cara-cara
yang biasa dilakukan masyarakat
Kelebihan /
keuntungan metode ini :
- Cara mengajar
ketramilan yang efekif
- Merangsasang
kegiatan
- Menumbuhkan
kepercayaan pada diri sendiri
Kekurangan / keterbatasannya :
- Memerlukan banyak
persiapan, peralatan dan ketrampilan
- Merugikan bila
demonstrasi dilaksanakan dengan kualitas yang buruk
IV. MEDIA PROMOSI
KESEHATAN
4.1. Pengertian
Media atau alat peraga dalam promosi kesehatan dapat
diartikan sebagai alat bantu untuk promosi
kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa atau dicium, untuk memperlancar
komunikasi dan penyebar-luasan informasi
4.2. Kegunaan
Biasanya alat peraga digunakan secara kombinasi, misalnya
menggunakan papan tulis dengan
photo dan sebagainya. Tetapi dalam menggunakan alat peraga,
baik secara kombinasi maupun
tunggal, ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu : Alat peraga harus mudah dimengerti oleh
masyarakat sasaran Ide atau gagasan
yang terkandung di dalamnya harus dapat diterima oleh sasaran
Alat peraga yang digunakan secara baik memberikan
keuntungan-keuntungan : Dapat menghindari
salah pengertian/pemahaman atau salah tafsir. Dengan contoh yang telah
disebutkan pada bagian atas dapat dilihat bahwa salah tafsir
atau salah pengertian tentang
bentuk plengsengan dapat dihindari.
8
Dapat memperjelas
apa yang diterangkan dan dapat lebih mudah ditangkap. Apa yang diterangkan akan lebih lama
diingat, terutama hal-hal yang mengesankan.
Dapat menarik serta memusatkan perhatian. Dapat memberi dorongan yang kuat untuk
melakukan apa yang dianjurkan.
4.3. Jenis / Macam Media
Alat-alat peraga dapat dibagi dalam 4 kelompok besar :
4.3.1. Benda asli,
yaitu benda yang sesungguhnya baik hidup
maupun mati.
Merupakan alat peraga yang paling baik karena mudah serta
cepat dikenal, mempunyai
bentuk serta ukuran yang tepat. Tetapi alat peraga ini
kelemahannya tidak selalu mudah
dibawa ke mana-mana sebagai alat bantu mengajar.
Termasuk dalam macam alat peraga ini antara lain : Benda sesungguhnya, misalnya tinja di kebun, lalat di atas tinja, dsb Spesimen, yaitu benda sesungguhnya yang
telah diawetkan seperti cacing dalam botol
pengawet, dll Sample
yaitu contoh benda sesungguhnya untuk diperdagangkan seperti oralit, dll
4.3.2. Benda tiruan,
yang ukurannya lain dari benda
sesungguhnya.
Benda tiruan bisa digunakan sebagai media atau alat peraga
dalam promosi kesehatan. Hal
ini dikarena menggunakan benda asli tidak memungkinkan,
misal ukuran benda asli yang
terlalu besar, terlalu berat, dll. Benda tiruan dapat dibuat
dari bermacam-macam bahan
seperti tanah, kayu, semen, plastik dan lain-lain.
4.3.3. Gambar/Media
grafis, seperti poster, leaflet, gambar karikatur, lukisan, dll.
Poster
Adalah sehelai kertas atau papan yang berisikan
gambar-gambar dengan sedikit kata-kata.
Kata-kata dalam poster harus jelas artinya, tepat pesannya
dan dapat dengan mudah dibaca
pada jarak kurang lebih 6 meter. Poster biasanya ditempelkan
pada suatu tempat yang
mudah dilihat dan banyak dilalui orang misalnya di dinding
balai desa, pinggir jalan, papan
pengumuman, dan lain-lain.
Gambar dalam poster dapat berupa lukisan, ilustrasi, kartun,
gambar atau photo.
Poster terutama dibuat untuk mempengaruhi orang banyak,
memberikan pesan singkat.
Karena itu cara pembuatannya harus menarik, sederhana dan
hanya berisikan satu ide atau
satu kenyataan saja. Poster yang baik adalah poster yang
mempunyai daya tinggal lama
dalam ingatan orang yang melihatnya serta dapat mendorong
untuk bertindak.
Leaflet
Leaflet adalah selembaran kertas yang berisi tulisan dengan
kalimat-kalimat yang singkat,
padat, mudah dimengerti dan gambar-gambar yang sederhana.
Ada beberapa yang disajikan
secara berlipat.
Leaflet digunakan untuk memberikan keterangan singkat tentan
suatu masalah, misalnya
deskripsi pengolahan air di tingkat rumah tangga, deskripsi
tentang diare dan
penecegahannya, dan lain-lain. Leaflet dapat diberikan atau
disebarkan pada saat pertemuan-
pertemuan dilakukan seperti pertemuan FGD, pertemuan Posyandu,
kunjungan rumah, dan
lain-lain. Leaflet dapat dibuat sendiri dengan perbanyakan
sederhana seperti di photo copy.
9
4.3.4. Gambar alat
optik. seperti photo, slide, film, dll
Photo
Sebagai bahan untuk alat peraga, photo digunakan dalam bentuk
:
a. Album, yaitu merupakan foto-foto yang isinya berurutan,
menggambarkan suatu cerita,
kegiatan dan lain-lain. Dikumpulkan dalam sebuah album.
Album ini bisa dibawa dan
ditunjukan kepada masyarakat sesuai dengan topik yang sedang
di diskusikan. Misalnya
album photo yang berisi kegiatan-kegiatan suatu desa untuk
merubah kebiasaan BABnya
menjadi di jamban dengan CLTS sampai mendapat pengakuan
resmi dari Bupati.
b. Dokumentasi lepasan. Yaitu photo-photo yang berdiri
sendiri dan tidak disimpan dalam
bentuk album. Menggambarkan satu pokok persoalan atau titik
perhatian. Photo ini
digunakan biasanya untuk bahan brosur, leaflet, dll
Slide
Slide pada umumnya digunakan dengan sasaran kelompok atau
grup. Slide ini sangat effektif
untuk membahas suatu topic tertentu, dan peserta dapat mencermati setiap materi dengan
cara seksama, karena slide sifatnya dapat diulang-ulang
Film
Film lebih kearah sasaran secara masal, sifatnya menghibur
namun bernuansa edikatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar