Senin, 20 Desember 2010

KENAPA RUMAH SAKIT PERLU PEMASARAN


selama ini orang - orang seperti terkondisikan bahwa RS adalah sebuah tempat pelayanan kesehatan yang berlandaskan kemanusiaan sehingga tidak layak menerapkan asas- asas marketing dalam pengelolaan pelayanan kesehatan, padahal biaya operasional RS yang besar jika tidak diimbangi income yang besar maka justru akan mengalami kebangkrutan,bahkan sempat muncul persepsi negatif di masyarakat bahwa salah satu strategi pemasaran RS adalah promosi, Promosi RS dikonotasikan dengan membujuk serta mengarahkan seseorang agar mengunjungi RS tertentu. padahal seperti yang kita ketahui bahwa promosi merupakan salah satu media yang sangat baik, bahkan beberapa RS juga mulai menerapkan kegiatan-kegiatan kehumasan (public relations) .Saat ini, RS tidak bisa lagi dipandang hanya sebagai institusi sosial belaka, tetapi sudah menjadi institusi yang bersifat sosio ekonomis.Dengan paradigma baru ini, kaidah-kadiah bisnis juga berlaku bagi “industri” RS, tanpa harus meninggalkan jati diri RS sebagai institusi sosial yang sarat dengan norma, moral, dan etika.Saat ini, di Indonesia belum ada pedoman pengiklanan yang jelas bagi RS sementara kebutuhan akan pedoman pengiklanan tersebut sangat diperlukan agar RS-RS di Indonesia mampu bersaing dengan pelayanan RS luar negeri. Oleh karena itu, sudah saatnya RS di Indonesia berpromosi agar masyarakat kita mendapatkan informasi yang cukup mengenai jenis pelayanan maupun fasilitas yang ada di sebuah RS.RS sebagai penyedia pelayanan kesehatan membutuhkan media promosi untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Namun pelayanan RS merupakan jenis pelayanan yang unik dan berbeda bila dibandingkan dengan bidang jasa pelayanan yang lainnya. Pedoman etik yang jelas sangat diperlukan dalam melakukan promosi bagi RS sehingga pedoman etik yang dibuat dapat menjadi acuan bagi RS dalam melakukan promosi. Saat ini, di Indonesia belum ada pedoman promosi yang jelas bagi RS, sementara kebutuhan akan pedoman promosi tersebut sangat diperlukan agar RS-RS di Indonesia mampu bersaing dengan pelayanan RS luar negeri.beberapa pakar memasarkan mengajarkan cara - cara memasarkan bisnis dengan metode dan strategi yang berbeda - beda.sehingga lebih memuaskan jika anda mendengarkan apa pendapat para pakar marketing tersebut melalui seminar maupun melalui buku - buku mereka.

Minggu, 19 Desember 2010

Profil Terbaru th 2010

BAB I
GAMBARAN UMUM

A. Data Umum

1. KELAS : C
2. STATUS : Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
3. PEMILIK : Pemerintah Kabupaten Demak
4. DIREKTUR RS (PLT) : Dr. Singgih Setyono.MMR
5. ALAMAT : Jl. Sultan Fatah 669/50 Demak
Telp. 0291.685018 Fax. 0291. 681609
Email: rsud_suka@demak.go.id.
7. LOKASI : Kelurahan Mangunjiwan
Kecamatan Demak
Kabupaten Demak
Propinsi Jawa Tengah Kode Pos 59552

8. JUMLAH TEMPAT TIDUR : Kapasitas 175 Tempat Tidur
(VVIP 10 TT VIP 15 TT, Kelas I 18 TT, Kelas II 30 TT, Kelas III 62 TT)Kelas
9. DASAR HUKUM : PERDA NOMOR 7 TAHUN 2008
10. Jenis Usaha : Jasa Pelayanan Kesehatan

B. Sejarah Singkat
RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak terletak di Jl. Sultan Fatah Nomor 669/50 Demak seluas + 4 hektar. RSUD Sunan Kalijaga berada di Kota Demak dan juga berada di jalur utama pantai utara Jawa Tengah. RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak pasa awalnya didirikan oleh Pemerintah Belanda tahun 1938 yang lokasinya di sekolahan Ongko Loro (saat ini masih digunakan sebagai gedung pertemuan rumah sakit dan ruang Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit). Kepala Rumah Sakit Demak yang pertama di jabat oleh dokter Sastro berdasarkan Surat Keputusan Departemen Van Gezondheid Semarang.
Perubahan status Rumah Sakit Umum Daerah Sunan Kalijaga Kabupaten Demak sejak tahun 1938 hingga tahun 2008 adalah sebagai berikut :
Tahun 1938 – 1949
Tahun 1949 – 1979
Tahun 1979 – 1993




Tahun1993 – 2009
:
:
:




:

:




Balai Kesehatan.
Status Rumah Sakit Umum Kabupaten.
Status Rumah Sakit Umum Demak kelas D. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 51/Menkes/SK/ II/1979 tentang Rumah Sakit Umum Kelas D untuk Pemda Tingkat II.
Status Rumah Sakit Umum Demak kelas C. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 204/Menkes/SK/II/1993 tanggal 26 Pebruari 1993 tentang Persetujuan Peningkatan Kelas Rumah Sakit Umum Daerah Demak milik Pemda Tk II Demak
Pada tahun 1997, dalam rangka mendukung slogan “Demak Beramal“, H.DJOKO WIDJI SUWITO, SIP sebagai Bupati Demak telah menerbitkan Surat Keputusan Nomor 445.1/1.500 / 1997 tanggal 12 Nopember 1997 ten
tentang Penetapan Nama RSU Kabupaten Demak dengan nama “RSUD Bhakti Karya Husada“. Selanjutnya, karena dipandang nama ”Bhakti Karya Husada” di pandang belum sesuai dengan ciri khas Daerah Kabupaten Demak, guna menumbuhkan kebanggaan masyarakat di daerah tersebut di ganti dengan nama ”Rumah Sakit Daerah Sunan Kalijaga Kabupaten Demak” berdasarkan Perda Nomor 7 tahun 2008, maka berubah menjadi RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak.

C. Visi, Misi dan motto
Visi :
“Menjadi Rumah Sakit Kebanggaan Masyarakat Demak dan Sekitarnya Tahun 2011”.
Misi :
 Mengutamakan kepuasan pelanggan sesuai standar pelayanan rumah sakit
 Mengembangkan pelayanan trauma senter dan rumah sakit jemput pasien
 Mengembangkan sumberdaya manusia secara berkelanjutan
 Menciptakan suasana dan lingkungan rumah sakit yang aman dan nyaman
 Menjalin kerjasama antar mitra kerja
Motto :
“Senyum Untuk Kesembuhan Anda” (SUKA)

BAB II
FASILITAS PELAYANAN

A. Tugas Pokok

Melaksanakan upaya kesehatan secara berdayaguna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilakukan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan.

B. Tujuan pelayanan
Meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, khususnya masyarakat Demak dan sekitarnya dalam bentuk upaya promotif, preventif, dan kuantitatif dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Demak.

C. Fungsi
 Menyelenggarakan pelayanan medis
 Menyelenggarakan pelayananan penunjang medis dan non medis
 Menyelenggarakan pelayananan dan asuhan keperawatan
 Menyelenggarakan pelayanan rujukan
 Menyelenggarakan pendidikan pelatihan
 Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan
 Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan
 Menyelenggarakan pemasaran rumah sakit dan rekam medik.


D. Jenis Pelayanan Rumah Sakit
1. Instalasi Rawat Jalan
a. Poliklinik Umum
b. Poliklinik DOTS
c. Poliklinik Gigi
d. Poliklinik Spesialis :
 Penyakit Dalam
 Kesehatan Anak
 Kebidanan dan Penyakit Kandungan
 Bedah
 Syaraf
 Mata
 Teling Hidung Tenggorokan
 Penyakit Kulit dan Kelamin
 Kesehatan Jiwa
 Rehabilitasi Medik
2. Instalasi Rawat Inap
a. Ruang VVIP (proses pembangunan)
b. Ruang VIP (Wijaya Kusuma)
c. Ruang Penyakit Dalam (Mawar)
d. Ruang Anak (Dahlia)
e. Ruang Bedah (Kenanga)
f. Ruang Bersalin (Melati)
g. Ruang THT, Penyakit Mata, Penyakit Syaraf (Sokka)
h. Ruang Khusus Pasien Jamkesmas & Jamkesda (Cempaka)
3. Instalasi Rawat Darurat
a. Pengembangan Trauma Centre
b. Pengembangan rumah sakit jemput pasien
c. One Day Care

4. Instalasi Radiologi
a. Pemeriksaan Kontras dan Non Kontras
b. USG Konfensional dan non Konfensional
c. Pemeriksaan EKG dan EEG.
5. Instalasi Laboratorium
 Kimia klinik
 Hematologi klinik
6. Instalasi Farmasi
7. Instalasi Gizi
 Konsultasi Gizi
8. Instalasi Intensif Care Unit
9. Instalasi Bedah Sentral
10. Instalasi Pemulasaraan Jenazah
11. Instalasi Pemeliharaan Sarana

E. Pelayanan Penunjang
1. EKG adalah alat untuk mengetahui fungsi jantung, riwayat serangan jantung.
2. EEG adalah alat uuntuk merekam kegiatan otak dengan pemetaan gelombang otak.
3. Laboratorium
Pelayanan Laboraturium (24 jam) meliputi :
• Hematologi
• Kimia Klinik
• Bakteriologi
• Serologi
• Urinalisa
• Narkoba
• Tes HIV
• Medical Chek Up

4. Radiologi
Pelayanan Radiologi (24 jam) meliputi :
• Radiologi
• USG
• Mobile X ray
5. Farmasi
Pelayanan Farmasi memberikan layanan untuk pembelian obat-obatan, baik obat generic maupun obat paten dan alat kesehatan, bahan habis pakai
6. Gizi
Pelayanan Gizi meliputi :
• Memberikan konsultasi gizi rawat jalan dan rawat inap
• Penyelenggaraan makan pasien
7. Rehabilitasi Medik/Fisioterapi
• Konsultasi dokter spesialis Rehabilitasi Medik.
• Pelayanan Fisioterapi.

F. Pelayanan Kesehatan Penunjang
1. Rumah Sakit Rujukan Flu Burung di Kabupaten Demak
2. Pelayanan Mobil Ambulance dan Jenazah
3. Pelayanan Mediko Legal.
4. Pelayanan Visum et repertum
5. Pelayanan Home Care / Home Visit
6. Pelayanan Sosial / Bhakti Sosial kemasyarakatan
7. Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)
8. PKBRS ( Pelayanan Keluarga Berencana Rumah Sakit )
9. MOW ( Medis Operatif Wanita ) pasang dan lepas norplant.
10. Pemeriksaan Kesehatan/Medical Chek Up (CPNS, PNS, Caleg, dll)
11. PPKPA ( Pusat Pelayanan Kekerasan pada Perempuan dan Anak-anak )./KDRT.
12. Bank Darah.
13. Incenerator.
14. Instalasi Pengolahan Air Limbah
G. Jadwal Pelayanan Poliklinik
Poliklinik JAM HARI DOKTER / PETUGAS
Kebidanan dan
Penyakit
Kandungan 08.00 – 11.00 Selasa, Dr. FX Soenarto, Sp.OG
Rabu, Jumat, Sabtu Dr. Gunawan Kuswondo Sp. OG
Umum 08.00 – 11.00 Senin s/d Sabtu Dokter umum
Penyakit Telinga
Hidung
Tenggorokan 08.00 – 11.00 Senin, Rabu, Jum’at, Sabtu Dr. Andriana, Sp. THT
Penyakit Mata 08.00 – 11.00 Senin s/d Sabtu Dr. Deby Armawati, Sp. M
Gigi 08.00 – 11.00 Senin s/d Sabtu Drg. Endang Sri Haryati
Penyakit Dalam 08.00 – 11.00 Senin, Selasa, Kamis Dr. Moh Subandriyo, Sp. PD
08.00 – 11.00 Rabu, Jum’at, Sabtu Dr. Moh Saugi Abduh, Sp. PD
Penyakit Kulit dan Kelamin 08.00 – 11.00 Senin s/d Sabtu Dr. Wahyu Hidayat, Sp. KK
Penyakit Kesehatan Jiwa 08.00 – 11.00 Kamis Dr. Elly Noerhidayati, Sp. KJ
Poli DOTS 08.00 – 11.00 Rabu & Jumat Dr. Ribekan
Poli Anak 08.00 – 11.00 Senin s/d Rabu Dr. Soewarno, Sp. A
Kamis
Jum’at
Sabtu Dr. Ch. Rini P, Sp. A
Poli Bedah 08.00 – 11.00 Senin, Selasa, Kamis Dr. Mulyoto Adhi, Sp. B
Rabu, Jumat, Sabtu Dr. Imam Sanjoto, Sp. B
Poli Saraf 08.00 – 11.00 Senin s/d Sabtu Dr. Sri Suwarni, Sp. S
Rehabilitasi Medik 13.00 - Selesai Jum’at Dr. Tanti Ajoe Kesoema, Sp. RM
Klinik VCT, HIV AIDS 08.00 – 11.00 Senin, s/d Sabtu Sukardjo SKM. MKes
Fuad Bachtiar. S.Kep
Konsultasi Gizi 08.00 – 11.00 Senin, s/d Sabtu Pujo Semedi, S.ST.


H. Tata Cara Memperoleh Pelayanan
Pasien dapat langsung ke loket pendaftaran Instalasi Rawat Jalan di RSUD Sunan Kalijaga Demak atau terlebih dahulu menghubungi ke Telp. (0291)685018 Pes 122. Bagi pasien gawat darurat, pelayanan yang diberikan berdasarkan kegawat daruratan pasien dilayani di tempat pendaftaran IGD, kemudian ditangani oleh tenaga – tenaga professional, perawat, dokter jaga bersertifikat PPGD, ACSL, ATLS dll.
Apabila pasien memerlukan observasi dapat dilakukan observasi di ruang One Day Care.
I. Tata Tertib
• Jam Kunjungan / Bezoek Pasien
Siang : Pukul 10.30 – 12.00
Sore : Pukul 16.30 – 18.00
• Prosedur Menunggu Penderita
Keluarga hanya boleh menunggu atas ijin kepala ruang perawatan.
Bagi penderita yang akan menjalani operasi, keluarga diberi ijin menunggu sehari semalam sebanyak 2 orang.
Penunggu tidak diperkenankan : merawat / mengobati pasien, merokok dilingkungan RSUD Sunan Kalijaga Demak umumnya, duduk berbaring di tempat tidur penderita maupun ditaman, mencuci pakaian di lingkungan RSUD Sunan Kalijaga Demak, membawa tikar / bantal. Membawa keluar alat – alat milik RSUD Sunan Kalijaga Demak, membawa senjata api, benda tajam, radio, tape recorder, game watch, membawa anak dibawah usia 13 tahun untuk berkunjung di Rumah Sakit.
J. Hak dan Kewajiban Pasien
Kewajiban Pasien
• Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur kepada dokter.
• Mematuhi nasihat dokter yang mengobati.
• Menyimpan rahasia dokter yang mengobati.
• Memberi imbalan yang pantas
• Mentaati peraturan rumah sakit yang berlaku dan melunasi biaya rumah sakit.
Hak Pasien.
• Hak memilih dokter dan rumah sakit
• Hak memperoleh informasi medis dan memberikan persetujuan tindakan.
• Hak menolak pengobatan.
• Hak atas rahasia dirinya ( rahasia medik )
• Hak memutuskan hubungan antara dokter dan pasien.
• Hak menerima ganti rugi.
• Hak atas bantuan yuridis.
• Hak atas “second opinion”.
• Hak atas mengetahui isi rekam medis.
K. Hak dan Kewajiban dokter
Hak Dokter
• Bekerja menurut standar profesi medis (SPM)
• Menolak melaksanakan tindakan medis yang dapat dippertanggung jawabkan secara professional.
• Menolak suatu tindakan medis yang menurut suara hatinya tidak baik.
• Mengakhiri hubungan dengan pasien, kecuali dalam keadaan darurat.
• Hak atas “privacy dokter”
• Hak atas honorarium.
• Hak atas iktikad baik dari pasien (fair play).
Kewajiban Dokter
• Kewajiban yang berhubungan dengan standar profesi medis.
• Kewajiban yang berhubungan dengan hak – hak pasien yang harus dihormati ( memberikan informasi tentang tindakan medik yang dilakukan terhadap pasien).
• Fungsi sosial dari pemeliharaan kesehatan.
• Menyimpan rahasia jabatan atau pekerjaan medis.

L. Hak dan Kewajiban Pengunjung.
Kewajiban Pengunjung
• Pengunjung harus mentaati jam kunjungan yakni siang jam 10.30 – 12.00 dan sore jam 16.30 s/d jam 18.00 WIB.
• Menjaga ketertiban dan keamanan serta mematuhi tata tertib yang berlaku.
Hak Pengunjung
• Minta informasi dari petugas
• Mengunjungi pasien di ruang inap pada jam yang telah ditentukan.

BAB III
KINERJA ORGANISASI

A. Nilai – nilai Organisasi
• Kebersamaan; Pegawai/karyawan dalam memberikan layanan kesehatan rumah sakit dilakukan dengan bekerja sama antar unit layanan
• Kejujuran; Pegawai/karyawan dalam melaksanakan tugas dan kewajiban senantiasa didasarkan pada nilai kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan
• Keterbukaan; Pegawai/karyawan mau menerima kritik dan saran dari berbagai pihak datangnya guna memperbaiki pelayanan rumah sakit
• Disiplin; Pegawai/Karyawan dalam menjalankan tugas dan kewajiban senantiasa taat dan patuh pada peraturan dan ketentuan yang berlaku
• Profesional; Pegawai/karyawan memberikan pelayanan didasarkan pada standar pelayanan dan prosedur kerja pelayanan sesuai bidangnya masing-masing.
B. Landasan Hukum
Peraturan Daerah Kabupaten Demak Nomor 7 Tahun 2008
C. Kerjasama
• Kerjasama bidang Pendidikan
- Universitas Diponegoro Semarang
- Universitas Islam Sultan Agung Semarang
- Universitas Muhammadiyah Semarang
- Stikes Cendikia Utama Kudus
- Stikes Widya Husada Semarang
- Stikes Karya Huada Semarang
- Stikes An Nur Purwodadi
- Stikes Kendal
- Stikes Ngudi Waluyo Ungaran
- Akbid Pemkab Kudus
- Akbid Pemkab Kendal
- Akbid Abdi Husada Semarang
- Akbid Al Hikmah Jepara
- Akbid Duta Dharma Pati
- Akbid Bhakti Utama
- LP2K Arsa Husada Kudus
- LPK Magistra Utama Semarang

• Kerjasama Pelayanan Kesehatan
- PT Askes Persero
- PT Rodeo Semarang
- PT Telkom
- PT In Health
- Perusda Anwusa Demak

D. Sumber Daya Manusia

No
Bagian/
Unit Kerja
Medis Paramedis Non medis
Jumlah
Keperawatan Non keperawatan
1 Direktur
2 Bagian Tata Usaha
3 Subbag Program
4 Sub bag Keuangan
5 Sub Bag Umum dan Kepegawaian
6 Bidang Pemasaran dan Rekam Medis
7 Seksi Pemasaran
8. Seksi Rekam Medis
9. Bidang Pelayanan Medis
10. Seksi Pelayanan Medis
11 Seksi Pelayanan Penunjang Medis dan Non Medis
12 Bidang Perawatan
13 Seksi asuhan Perawatan
14 Seksi Pengembangan SDM Perawatan
15 Instalasi Farmasi
16 Instalasi Laboratorium
17 Instalasi Gizi
18 Instalasi Rawat Inap
19 Instalasi Gawat Darurat
20 Instalasi Rawat Jalan
21 Instalasi Radiologi
22 Instalasi Pemeliharaan Sarana
23 Satpam
24 Sopir
25 Honorer/
Kontrak Kerja
Jumlah


F. Pejabat Struktural

No Nama Jabatan
1. Dr. Singgih Setyono.MMR Direktur (PLT)
2. Kepala Bagian Tata Usaha
3. Targunawan, SKM, M.Si Kepala Subbag Program
4. Titik Lestari, SH. MM Kepala Sub bag Keuangan
5. Nurkhayati, SH Kepala Sub Bag Umum dan Kepegawaian
6. Nani Amrin, SKM Kepala Bidang Pemasaran dan Rekam Medis
7. Sukardjo, SKM.M.Kes Seksi Pemasaran
8. Darsono Seksi Rekam Medis
9. Dr. Imam Sanyoto, Sp. B Bidang Pelayanan Medis
10. Dr. Beni Wijaya Seksi Pelayanan Medis
11. Dr. Ribekan Seksi Pelayanan Penunjang Medis dan Non Medis
12. Sumarto, SKM. S.Keb Bidang Perawatan
13. Naning Hendrastuti, S. Kep Seksi asuhan Perawatan
14. Rahayu Puji Lestari, AM. Keb Seksi Pengembangan SDM Perawatan

G. Pejabat Fungsional Kepala Instalasi
No Nama Jabatan
1. Dr. Sri Suwarni, Sp. S Instalasi Rawat Jalan
2. Dr. Yohanes Isdiyanto Instalasi Rawat Inap
3. Dr. Wiknyo, Sp.An Rawat Intensive
4. Dr. Gunawan. Sp, OG Bedah Sentral
5. Dr. Beny Wijaya Gawat Darurat
6. Rosikun. AMD, EM Pemelihara Sarana Rumah Sakit
7. Dr. Bambang Satoto, SpR Radiologi
8. Dr. Ribekan Laboratorium
9. Drs. Danang Suwato, Apt Farmasi
10. Pujo Semedi, SST Instalasi Gizi
11. Dr. Beni Wijaya Pemulasaraan Jenazah
12. Sri Utami, Amd.PK Rekam Medis
13. Dr. Sri Suwarni, Sp.S Rehabilitasi Medis
14. Dr. M. Subandrio, Sp.PD Infeksi Nasokomial
15. Dr. Anna Rufaidah Diklat
16. Dr. Ribekan K 3

H. Kepala Ruang
No Nama Kepala Ruang
1. Sugeng Tri Susanto, Skep IGD
2. Mutjtahid, Skep Ners Mawar
3. Yunis Yana , S.Kep.Ners Wijaya Kusuma
4. Noor Maryam, Skep Mawar
5. Sri Sunarti, Skep Perinatologi
6. Kusmanto, Skep, Ners Soka
7. Munifah, SKM, Skep Kenanga
8. Kayatun B, AMK IRS
9. Kusri Heru Kanti Melati
10. Mustofa, Skep. Ners Cempaka
11. Ahmad Fatoni, S.Kep Rawat Jalan
12. M. Isya’ Ansori, AMR Radiologi
13. Puryati Laboratorium Klinik

I. Daftar Nama Dokter dan Jenis Pelayanan

No. Nama Petugas Jenis Pelayanan
1. Dr. FX. Soenarto, Sp. OG Poliklinik Kebidanan dan Penyakit kandungan
2. Dr. Gunawan Kuswondo, Sp. OG Poliklinik Kebidanan dan Penyakit kandungan
3. Dr. H. Soewarno, Sp.A Poliklinik Anak
4. Dr. CH. Rini Pratiwi, SPA Poliklinik Anak
5. Dr. Marhaeni Sudarmini, Sp. THT Telinga Hidung tenggorokan
6. Dr. H. Mulyoto Adhi, Sp. B Poliklinik Bedah
7. Dr. H. Imam Sanyoto, Sp.B Poliklinik Bedah
8. Dr. H. Mohamad Subandrio, Sp.D Poliklinik Penyakit Dalam
9. Dr. Sri Suwarni, Sp.S Poliklinik Syaraf
10. Dr. Deby Armawati, Sp.M Poliklinik Mata
11. Dr. Elly Noerhidayati, Sp. KJ Poliklinik THT
12. Dr. Dwi Antono, Sp. THT Poliklinik THT
13. Dr. Endang Sri Haryati Poliklinik Gigi
14. Dr. Tanti, SPM Poliklinik Rehabilitasi Medik
15. Dr. Bambang Satoto, Sp.Rad Pelayanan Radiologi
16. Drs. Danang Swasto, Apt Pelayanan Farmasi
17. Drs. Budi Sutrisno, Apt Pelayanan Farmasi
18. Mustika Baiti, SSI, Apt Pelayanan Farmasi
19. Dr. Inda Wulandari Pelayanan Laborat
20. Dr. Yohanes Isdiyanto Pelayanan Umum
21. Dr. Sri Pujiastuti Pelayanan Umum
22. Dr. Beny Wijaya Pelayanan Umum
23. Dr. Tri uni Musanda Pelayanan Umum
24. Dr. Farah Riana Pelayanan Umum
25. Dr. Anna Rufaida Pelayanan Umum
26. Dr. Anies Tjepoko Pelayanan Umum
27. Dr. Ribekan Pelayanan Umum
28. Pujo Semedi, S.ST. Konsultasi Gizi
29. Sukardjo, SKM. M.Kes Klinik VCT / HIV AIDS
30. Sugeng R, SST Fisio terapi
31. Tri Widodo. SST Fisio terapi


J. Daftar Dokter Jaga

No Nama / NIP Pangkat /
Golongan Tugas
1.


2.


3.


4.


5.


6.


7.


8.


9.


10.


11.

Dr. Ribekan
Nip. 19700310 200312 1 009

Dr. Beni Wijaya
Nip. 19691116 200701 1 009

Dr. Anies Tjepoko P
Nip. 19690818 200701 2 020

Dr. Farah Riana
Nip. 19760204 200701 2 007

Dr. Lisa Novi P
Nip. 500 128 086

Dr. Tri Uni Musanada
Nip. 19760422 200701 2 007

Dr. Anna Rufaida
Nip. 500 184 821

Dr. Suparni Anik Indrayati
Nip. 19670917 200904 2 001

Dr. Viika Miftakhul Umami
Nip. 19840508 200903 2 007

Dr. M. Arfiansyah
Nip.

Dr. Ayumi Dini G
Nip. Penata
(III/C)

Penata Muda Tk. I
(III/B)

Penata Muda Tk. I
(III/B)

Penata Muda Tk. I
(III/B)

Penata Muda Tk. I
(III/B)

Penata Muda Tk. I
(III/B)

Penata Muda Tk. I
(III/B)

Penata Muda Tk. I
(III/B)

Penata Muda Tk. I
(III/B)

Penata Muda Tk. I
(III/B)

Penata Muda Tk. I
(III/B) Instalasi Gawat Darurat

Instalasi
Gawat Darurat

Instalasi
Gawat Darurat

Instalasi
Gawat Darurat

Instalasi
Gawat Darurat

Instalasi
Gawat Darurat

Instalasi
Gawat Darurat

Instalasi
Gawat Darurat

Instalasi
Gawat Darurat

Instalasi
Gawat Darurat

Instalasi
Gawat Darurat

K. Daftar Tenaga RSUD Sunan Kalijaga Demak


No
Jenis Keterangan 2008 2009 2010
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19 Dokter Spesilis
Dokter Umum
Dokter Gigi
Perawat SPK
Perawat Akper
Perawat S 1
Bidan
Apoteker
Sarjana Kesehatan Masyarakat
Radiografer
Analis Kesehatan
Fisioterapi
Nutrisionis
Asisten Apoteker
Sanitarian
Elektro Medis
Perekam Medis
Perawat Gigi
Administrasi TU + sopir 21
15
1
2
99
10
11
3
6
6
8
10
2
8
6
2
6
3
54 19
15
1
2
99
10
11
3
6
6
8
10
2
8
6
2
6
3
54
Jumlah 281 281

L. Data Kapasitas Rawat Inap
No Nama
Ruang Inap Kelas Jumlah
III II I VIP Suit Room
1. Cempaka 32 34
2. Kenanga 12 8 8 28
3. Mawar 13 8 8 29
4. Perinat 8 8
5. Wijaya Kusuma 15 15
6. Dahlia 5 4 4 23
7. Melati 12 6 2 20
8. Soka 5 4 5 14
9. ICU 1 4 5
10 VVIP 10
Jumlah 79 31 39 15 175

Jumat, 10 Desember 2010

MANAJEMEN KONFLIK

PENDAHULUAN

Setiap kelompok dalam satu organisasi, dimana didalamnya terjadi interaksi antara satu dengan lainnya, memiliki kecenderungan timbulnya konflik. Dalam institusi layanan kesehatan terjadi kelompok interaksi, baik antara kelompok staf dengan staf, staf dengan pasen, staf dengan keluarga dan pengunjung, staf dengan dokter, maupun dengan lainnya yang mana situasi tersebut seringkali dapat memicu terjadinya konflik. Konflik sangat erat kaitannya dengan perasaan manusia, termasuk perasaan diabaikan, disepelekan, tidak dihargai, ditinggalkan, dan juga perasaan jengkel karena kelebihan beban kerja. Perasaan-perasaan tersebut sewaktu-waktu dapat memicu timbulnya kemarahan. Keadaan tersebut akan mempengaruhi seseorang dalam melaksanakan kegiatannya secara langsung, dan dapat menurunkan produktivitas kerja organisasi secara tidak langsung dengan melakukan banyak kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja. Dalam suatu organisasi, kecenderungan terjadinya konflik, dapat disebabkan oleh suatu perubahan secara tiba-tiba, antara lain: kemajuan teknologi baru, persaingan ketat, perbedaan kebudayaan dan sistem nilai, serta berbagai macam kepribadian individu.

DEFINISI KONFLIK

§ Situasi yang terjadi ketika ada perbedaan pendapat atau perbedaan cara pandang diantara beberapa orang, kelompok atau organisasi.
§ Sikap saling mempertahankan diri sekurang-kurangnya diantara dua kelompok, yang memiliki tujuan dan pandangan berbeda, dalam upaya mencapai satu tujuan sehingga mereka berada dalam posisi oposisi, bukan kerjasama.



ASPEK POSITIF DALAM KONFLIK

Konflik bisa jadi merupakan sumber energi dan kreativitas yang positif apabila dikelola dengan baik. Misalnya, konflik dapat menggerakan suatu perubahan :
§ Membantu setiap orang untuk saling memahami tentang perbedaan pekerjaan dan tanggung jawab mereka.
§ Memberikan saluran baru untuk komunikasi.
§ Menumbuhkan semangat baru pada staf.
§ Memberikan kesempatan untuk menyalurkan emosi.
§ Menghasilkan distribusi sumber tenaga yang lebih merata dalam organisasi.

Apabila konflik mengarah pada kondisi destruktif, maka hal ini dapat berdampak pada penurunan efektivitas kerja dalam organisasi baik secara perorangan maupun kelompok, berupa penolakan, resistensi terhadap perubahan, apatis, acuh tak acuh, bahkan mungkin muncul luapan emosi destruktif, berupa demonstrasi.

PENYEBAB KONFLIK

Konflik dapat berkembang karena berbagai sebab sebagai berikut:
1. Batasan pekerjaan yang tidak jelas
2. Hambatan komunikasi
3. Tekanan waktu
4. Standar, peraturan dan kebijakan yang tidak masuk akal
5. Pertikaian antar pribadi
6. Perbedaan status
7. Harapan yang tidak terwujud


PENGELOLAAN KONFLIK

Konflik dapat dicegah atau dikelola dengan:
1. Disiplin: Mempertahankan disiplin dapat digunakan untuk mengelola dan mencegah konflik. Manajer perawat harus mengetahui dan memahami peraturan-peraturan yang ada dalam organisasi. Jika belum jelas, mereka harus mencari bantuan untuk memahaminya.
2. Pertimbangan Pengalaman dalam Tahapan Kehidupan: Konflik dapat dikelola dengan mendukung perawat untuk mencapai tujuan sesuai dengan pengalaman dan tahapan hidupnya. Misalnya; Perawat junior yang berprestasi dapat dipromosikan untuk mengikuti pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, sedangkan bagi perawat senior yang berprestasi dapat dipromosikan untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi.
3. Komunikasi: Suatu Komunikasi yang baik akan menciptakan lingkungan yang terapetik dan kondusif. Suatu upaya yang dapat dilakukan manajer untuk menghindari konflik adalah dengan menerapkan komunikasi yang efektif dalam kegitan sehari-hari yang akhirnya dapat dijadikan sebagai satu cara hidup.
4. Mendengarkan secara aktif: Mendengarkan secara aktif merupakan hal penting untuk mengelola konflik. Untuk memastikan bahwa penerimaan para manajer perawat telah memiliki pemahaman yang benar, mereka dapat merumuskan kembali permasalahan para pegawai sebagai tanda bahwa mereka telah mendengarkan.

TEKNIK ATAU KEAHLIAN UNTUK MENGELOLA KONFLIK

Pendekatan dalam resolusi konflik tergantung pada :
@ Konflik itu sendiri
@ Karakteristik orang-orang yang terlibat di dalamnya
@ Keahlian individu yang terlibat dalam penyelesaian konflik
@ Pentingnya isu yang menimbulkan konflik
@ Ketersediaan waktu dan tenaga

STRATEGI :

1. Menghindar
Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang memicu konflik tidak terlalu penting atau jika potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang akan ditimbulkannya. Penghindaran merupakan strategi yang memungkinkan pihak-pihak yang berkonfrontasi untuk menenangkan diri. Manajer perawat yang terlibat didalam konflik dapat menepiskan isu dengan mengatakan “Biarlah kedua pihak mengambil waktu untuk memikirkan hal ini dan menentukan tanggal untuk melakukan diskusi”

@Mengakomodasi
Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Hal ini memungkinkan timbulnya kerjasama dengan memberi kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan. Perawat yang menjadi bagian dalam konflik dapat mengakomodasikan pihak lain dengan menempatkan kebutuhan pihak lain di tempat yang pertama.

2. Kompetisi
Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih banyak informasi dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau ketika anda tidak ingin mengkompromikan nilai-nilai anda. Metode ini mungkin bisa memicu konflik tetapi bisa jadi merupakan metode yang penting untuk alasan-alasan keamanan.

3. Kompromi atau Negosiasi
Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima, serta meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.



4. Memecahkan Masalah atau Kolaborasi
- Pemecahan sama-sama menang dimana individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja yang sama.
- Perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk saling mendukung dan saling memperhatikan satu sama lainnya.

PETUNJUK PENDEKATAN SITUASI KONFLIK :
@ Diawali melalui penilaian diri sendiri
@ Analisa isu-isu seputar konflik
@ Tinjau kembali dan sesuaikan dengan hasil eksplorasi diri sendiri.
@ Atur dan rencanakan pertemuan antara individu-individu yang terlibat konflik
@ Memantau sudut pandang dari semua individu yang terlibat
@ Mengembangkan dan menguraikan solusi
@ Memilih solusi dan melakukan tindakan
@ Merencanakan pelaksanaannya

Rabu, 08 Desember 2010

Perencanaan dalam Keperawatan

A. Definisi Perencanaan Askep
Perencanaan adalah suatu kategori dari prilaku keperawatan dimana tujuan yang berpusat pada klien dan hasil yang di perkirakan di tetapkan dan intervensi keperawatan di pilih untuk mencapai tujuan tersebut (Potter. 2005) dalam menetapkan perencanaan seorang pereawat perlu berkolaborasi dengan berbagai pihak yakni klien, keluarga, serta petugas medis lain seperti dokter, ahli farmasi dan nutrisionist.
B. Tahap-Tahap Merencanakan Asuhan Keperawatan
1. Menetapkan prioritas
Penetapan prioritas sangat di butuhkan karena hal ini dapat mengidentifikasi urutan intervensi keperawatan ketika klien mempunyai masalah dalam menetapkan prioritas tidak hanya memperhatikan aspek fisiologis tapi juga aspek keinginan, kebutuhan, dan keselamatan klien.
Prioritas di klasifikasikan menjadi tiga yakni tinggi, menengah dan rendah
1) Prioritas tinggi
Prioritas yang berdasarkan diagnosa keperawatan dapat mengakibstksn ancaman bagi klien atau orang lain bila tidak segera di tangani.
2) Prioritas menengah
Prioritas ini mencakup kebutuhan klien non emergency tidak mengancam kehidupan.
3) Prioritas rendah
Mencakup kebutuhan yang tidak secara langsung berhubungan dengan suatu penyakit spesifik
2. Menetapkan tujuan asuhan keperawatan
Tujuan asuhan keperawatan adalah sasaran rang ingin di capai dalam pemberian intervensi terhadap dua tipe tujuan dan harus di capai yakni jangka pendek (diarahkan rencana keperawatan mendesak) dan harus di capai dalam waktu yang relative singkat. Tipe lain adalah tujuan jangka panang yang di capai dalam waktu yang relative lebih lama. Biasanya tujuan jangka panjang berfokus pada pencegahan, pemulangan, rehabilitasi dan pendidikan kesehatan. Dalam menentukan tujuan dan beberapa kriteria yakni sebagai berikut :

1. Berfokus kepada klien. Pernyataan tujuan harus merupakan perilaku klien yang menunjukkan berkurangnya masalah klien. Masalah tersebut telah diidentifikasikan dalam diagnosis keperawatan
2. Jelas dan singkat
3. Dapat diukur dan diobservasi
4. Waktu relatif dibatasi (jangka pendek, menengah dan panjang)
5. Realistik untuk kemampuan/kondisi klien dalam waktu seperti yang ditetapkan
6. Realistik untuk tingkat pengalaman dan ketrampilan perawat
7. Ditentukan bersama oleh perawat dan klien
8. Tujuan harus sejalan dan menyokong terapi lain
Tujuan Umum
1. Sebagai alat komunikasi antara sesama anggota perawatan dan antar tim kesehatan lainnya
2. Untuk meningkatkan kesinambungan asuhan keperawatan terhadap klien
3. Mendokumentasikan proses dan kriteria hasil asuhan keperawatan yang akan dicapai.
Tujuan administratif
1. Mengidentifikasi fokus keperawatan kepada klien atau kelompok
2. Membedakan tanggung jawab perawat dengan profesi kesehatan lainnya
3. Menyediakan suatu kriteria guna pengulangan dan evaluasi keperawatan
4. Menyediakan kriteria klasifikasi klien
Tujuan klinik
1. Menyediakan suatu pedoman dalam penulisan
2. Mengomunikasikan dengan staf perawat, apa yang diajarkan, apa yang diobservasi dan apa yang dilaksanakan
3. Menyediakan kriteria hasil (outcomes) sebagai pengulangan dan evaluasi keperawatan
4. Rencana tindakan yang spesifik secara langsung bagi individu, keluarga dan tenaga kesehatan lainnya untuk melaksanakan tindakan
Petunjuk Umum dalam Menulis Tujuan
1. Tulislah tujuan dalam istilah yang dapat diukur. Hindari kata-kata : baik, normal, cukup dan perbaikan.
2. Tulislah tujuan dalam istilah `yang dapat dicapai oleh klien`, bukan tindakan keperawatan
3. Tulis tujuan sesingkat mungkin
4. Buat tujuan yang spesifik
5. Setiap tujuan berdasarkan dari satu diagnosis keperawatan
6. Rencanakan batas waktu untuk pencapaian setiap tujuan. Tulis tanggal tujuan dan tanggal evaluasi.
Secara umum : SMART : Specific, Measurable, Achievable, Reality and Time (singkat, jelas, dapat dimengerti, spesifik, dapat diukur, dapat dinilai, realistis, berdasarkan diagnosis keperawatan dan kriteria waktu tertentu).



3. Menetapkan kriteria hasil asuhan keperawatan
1. Merupakan model atau standar yang digunakan untu membuat keputusan
2. Dinyatakan sebagai hasil, misalnya merupakan perubahan status kesehatan
3. Menentukan apakah tujuan dapat dicapai
4. Menentukan kriteria keberhasilan yang ditentukan, yang mencakup perubahan perilaku, apa yang dilakukan oleh klien dan bagaimana kemampuan klien sebelum mencapai tujuan
Manifestasi terhadap respon manusia : KAPP (Kognitif, Afektif, Psikomotor, dan Perubahan fungsi tubuh)
1) Kognitif : pengetahuan; berdasarkan pengulangan informasi yang telah diajarkan kepada klien.
2) Affektif : mengetahui bagaimana respon klien dan keluarga terhadap stress yang dihadapi (status emosional)
3) Psikomotor : mengidentifikasi apa yang seharusnya bisa dilaksanakan oleh klien sebagai hasil dari rencana pengajaran
4) Perubahan fungsi tubuh : sejumlah manifestasi yang dapat diobservasi
Ciri-ciri keberhasilan
1. Berhubungan dengan tujuan
2. Bersifat khusus dan konkrit
3. Hasilnya dapat dilihat, didengar, diraba dan diukur oleh orang lain
4. Dinyatakan dengan istilah yang positif.

4. Menetapkan intervensi
Setelah menerapkan prioritas dan tujuan asuhan keperawatan maka seorang perawat menetapkan intervensi keperawatan yang akan di berikan kepada klien.

5. Menuliskan dan mendokumentasikan perencanaan asuhan keperawatan
Mendokumentasikan perlu di lakukan sebagai bukti dan juga dapat di gunakan sebagai acuan terhadap proses selanjutnya atau perencanaan asuhan keperawatan lain di kemudian hari.
Kriteria dalam penulisan perencanaan, yakni sebagai berikut.
1) Memekai tenaga kerja yang tepat
2) Dapat memodifikasikan
3) Bersifat spesifik
a. Siapa yang akan akan melakukan
b. Apa yang akan di lakukan
c. Dimmana dilakukan
d. Kapan dilakukan
e. Bagaimana melakukan



C. Manfaat membuat perencanaan asuhan keperawatan
Tujuan dan dalam pembuatan perencanaan agar setiap implementasi asuhan keperawatan dapat dilakukan langkah yang tepat dan efisien.
1. Sebagai penghubung kebutuhan klien
2. Untuk menjelaskan intervensi keperawatan yang harus dilaksanakan
3. Untuk meningkatkan praktik keperawatan, sehingga mendapatkan pengertian yang lebih jelas tentang prinsip proses keperawatan
4. Menjadi dasar pendekatan yang sistematis terhadap asuhan keperawatan