Senin, 14 Mei 2012



Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)

  • Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) adalah musyawah yang dihadiri oleh perwakilan masyarakat (FMD) untuk membahas masalah-masalah (terutama yang erat kaitannya dengan kemungkinan KLB, Kegawatdaruratan & Bencana) yang ada di desa serta merencanakan penanggulanggannya.
  • Topik yang dibahas fokus kepada hasil SMD yang telah diperoleh.

  • Agar masyarakat mengenal masalah kesehatan yang dihadapi dan dirasakan diwilayahnya
  • Agar masyarakat sepakat untuk bersama-sama menanggulanginya
  • Tersusunnya rencana kerja untuk Penanggulangan yang disepakati bersama

  • Para kader pelaksana SMD
  • Kepala Desa & perangkat Desa
  • Tokoh Masyarakat setempat (formal & non-Formal)
  • PKK
  • LPM / KPM
  • Karang Taruna, Saka bakti Husadha
  • PMR
  • Beberapa KK yg di SMD
  • Pimpinan Puskesmas & staf
  • Sektor Kecamatan(Sosial, BKKBN, KUA, dll)
  • Ketua Organisasi Masyarakat (NU, Muhammadiyah, Perempuan, Pemuda, Partai)

4. Tempat MMD :  Balai Desa

  • Susunan tempat duduk sebaiknya berbentuk lingkaran (round table), tidak ada peserta membelakangi peserta yang lainnya, komposisi jangan seperti diruangan kelas
  • Pimpinan pertemuan duduk sederetan, setara dan berada diantara para peserta, tidak memisah atau duduk dikursi istemewa
  • Duduk tidak harus selalu dikursi, boleh juga dilantai diatas tikar/permadani/matras

  • Ciptakan suasana kekeluargaan yang akrab
  • Jangan cipatakan suasana formal dengan meja yang ditata seperti dimeja persidangan.

  • Mulailah tepat waktu, sesuai dengan rencana & jadwal , jangan sampai peserta menunggu
  • Yang mengundang hadir terlebih dahulu, jangan terlambat!

  • Mengarahkan pembicaraan agar jangan menyimpang dari arah yang ditetapkan.
  • Menjadi penengah jika terjadi perselisihan pendapat dalam pembicaraan.
  • Mengatur lalu-lintas pembicaraan diantara sesama peserta
  • Ketua harus selalu berusaha memotivasi setiap peserta
  • Ketua jangan terlalu banyak berbicara, ketua sebaiknya lebih banyak memandu,
  • Ketua harus sabar, tidak emosional bila ada hal-hal yang menjengkelkan,
  • Ketua harus jeli, cerdik dan segera bisa menangkap apa yang dimaksud oleh peserta,
  • Setiap pendapat harus dihargai, jangan memaksakan kehendak untuk disetujui, 
  • Semua keputusan harus berdasarkan musyawarah, bukan paksaan,
  • Ketua harus selalu memantau kepada bahasa tubuh, ekspresi, gerak-gerik peserta, apakah mereka kelihatan bosan/jengkel mendengarkan , bila perlu diselingi dengan gurauan untuk mencairkan (Ice Breaker)
  • Bila ada hal-hal tekhnis yang kurang jelas, terutama tentang masalah/info yang berkaitan dengan kesehatan, dapat meminta kejelasan / penjelasan dari dokter Puskesmas / stafnya


a. Persiapan :
  • Kader menyiapkan hasil analisis yang ditulis dalam lembar balik
  • Kader membantu Kepala Desa menyimpulkan acara, tata ruangan & perlengkapan,
  • Kader memotivasi/mengajak para TOMA, TOGA, pimpinan Ormas yang ada didesa itu untuk hadir dalam MMD, agar dapat membantu memecahkan masalah bersama-sama
  • Mengajak kader-kader di desa tersebut yang lainnya untuk ikut hadir,

b. Proses :
  • Pembukaan dengan menguraikan maksud & tujuan MMD
  • Dipimpin oleh Kades
  • Pengenalan masalah kesehatan dipimpin bidan
  • Penyajian hasil SMD oleh kelompok SMD
  • Perumusan & penentuan prioritas masalah kesehatan atas dasar pengenalan masalah & hasil SMD
  • Rekomendasi teknis dari bidan
  • Penyusunan rencana pelaksana kegiatan dipimpin Kades
  • Penutup

c. Tindak lanjut :
  • Kader membantu kades menyebarkan hasil Musyawarah tentang Rencana Kerja Penanggulangan masalah dan membantu menindak-lanjuti untuk kegiatan-kegiatan.
  • Selanjutnya, mencari calon kader baru, pelatihan kader & pelaksanaan kegiatan


Tindak lanjut Rencana Kerja hasil MMD
  1. Latihan Kader
  2. Melaksanakan kegiatan masyarakat dibidang kesehatan
  3. Memantau/memonitor hasil kegiatan
  4. Memotivasi warga agar kegiatan dibidang kes dapat dikembangkan baik lokasinya maupun jenis kegiatannya


Matrik Rencana Kegiatan

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar