Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
- Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) adalah musyawah yang dihadiri oleh perwakilan masyarakat (FMD) untuk membahas masalah-masalah (terutama yang erat kaitannya dengan kemungkinan KLB, Kegawatdaruratan & Bencana) yang ada di desa serta merencanakan penanggulanggannya.
- Topik yang dibahas fokus kepada hasil SMD yang telah diperoleh.
- Agar masyarakat mengenal masalah kesehatan yang dihadapi dan dirasakan diwilayahnya
- Agar masyarakat sepakat untuk bersama-sama menanggulanginya
- Tersusunnya rencana kerja untuk Penanggulangan yang disepakati bersama
- Para kader pelaksana SMD
- Kepala Desa & perangkat Desa
- Tokoh Masyarakat setempat (formal & non-Formal)
- PKK
- LPM / KPM
- Karang Taruna, Saka bakti Husadha
- PMR
- Beberapa KK yg di SMD
- Pimpinan Puskesmas & staf
- Sektor Kecamatan(Sosial, BKKBN, KUA, dll)
- Ketua Organisasi Masyarakat (NU, Muhammadiyah, Perempuan, Pemuda, Partai)
4. Tempat MMD : Balai Desa
- Susunan tempat duduk sebaiknya berbentuk lingkaran (round table), tidak ada peserta membelakangi peserta yang lainnya, komposisi jangan seperti diruangan kelas
- Pimpinan pertemuan duduk sederetan, setara dan berada diantara para peserta, tidak memisah atau duduk dikursi istemewa
- Duduk tidak harus selalu dikursi, boleh juga dilantai diatas tikar/permadani/matras
- Ciptakan suasana kekeluargaan yang akrab
- Jangan cipatakan suasana formal dengan meja yang ditata seperti dimeja persidangan.
- Mulailah tepat waktu, sesuai dengan rencana & jadwal , jangan sampai peserta menunggu
- Yang mengundang hadir terlebih dahulu, jangan terlambat!
- Mengarahkan pembicaraan agar jangan menyimpang dari arah yang ditetapkan.
- Menjadi penengah jika terjadi perselisihan pendapat dalam pembicaraan.
- Mengatur lalu-lintas pembicaraan diantara sesama peserta
- Ketua harus selalu berusaha memotivasi setiap peserta
- Ketua jangan terlalu banyak berbicara, ketua sebaiknya lebih banyak memandu,
- Ketua harus sabar, tidak emosional bila ada hal-hal yang menjengkelkan,
- Ketua harus jeli, cerdik dan segera bisa menangkap apa yang dimaksud oleh peserta,
- Setiap pendapat harus dihargai, jangan memaksakan kehendak untuk disetujui,
- Semua keputusan harus berdasarkan musyawarah, bukan paksaan,
- Ketua harus selalu memantau kepada bahasa tubuh, ekspresi, gerak-gerik peserta, apakah mereka kelihatan bosan/jengkel mendengarkan , bila perlu diselingi dengan gurauan untuk mencairkan (Ice Breaker)
- Bila ada hal-hal tekhnis yang kurang jelas, terutama tentang masalah/info yang berkaitan dengan kesehatan, dapat meminta kejelasan / penjelasan dari dokter Puskesmas / stafnya
a. Persiapan :
- Kader menyiapkan hasil analisis yang ditulis dalam lembar balik
- Kader membantu Kepala Desa menyimpulkan acara, tata ruangan & perlengkapan,
- Kader memotivasi/mengajak para TOMA, TOGA, pimpinan Ormas yang ada didesa itu untuk hadir dalam MMD, agar dapat membantu memecahkan masalah bersama-sama
- Mengajak kader-kader di desa tersebut yang lainnya untuk ikut hadir,
b. Proses :
- Pembukaan dengan menguraikan maksud & tujuan MMD
- Dipimpin oleh Kades
- Pengenalan masalah kesehatan dipimpin bidan
- Penyajian hasil SMD oleh kelompok SMD
- Perumusan & penentuan prioritas masalah kesehatan atas dasar pengenalan masalah & hasil SMD
- Rekomendasi teknis dari bidan
- Penyusunan rencana pelaksana kegiatan dipimpin Kades
- Penutup
c. Tindak lanjut :
- Kader membantu kades menyebarkan hasil Musyawarah tentang Rencana Kerja Penanggulangan masalah dan membantu menindak-lanjuti untuk kegiatan-kegiatan.
- Selanjutnya, mencari calon kader baru, pelatihan kader & pelaksanaan kegiatan
Tindak lanjut Rencana Kerja hasil MMD
- Latihan Kader
- Melaksanakan kegiatan masyarakat dibidang kesehatan
- Memantau/memonitor hasil kegiatan
- Memotivasi warga agar kegiatan dibidang kes dapat dikembangkan baik lokasinya maupun jenis kegiatannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar