TUJUAN INSTRUKSIONAL
UMUM
Mengenalkan
kepada peserta mengenai konsep pengambilan keputusan yang efektif dalam
memecahkan masalah, baik sebagai manajer maupun sebagai pelaksana.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah
menyelesaikan kegiatan pada sesi ini, diharapkan peserta dapat:
1.
Mengerti hubungan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan
2.
Mengenal metoda pemecahan masalah
3.
Mengenal proses pengambilan keputusan
MATERI
- Pendahuluan
- Berfikir kritis dalam
pengambilan keputusan
- Metoda pemecahan masalah
- Proses pengambilan keputusan
METODA
1.
Kuliah singkat
2.
Kerja Kelompok
3.
Presentasi – Diskusi Pleno
RENCANA PENGAJARAN
|
|
Bagian
A
Topik :
Materi Pengambilan Keputusan
Metode :
Kuliah Singkat
Durasi :
30 Menit
|
Bagian
B
Topik : Langkah-langkah Pemecahan Masalah
Metode : Kuliah
Singkat
Durasi : 20 Menit
|
Bagian
C
Topik :
Tugas Memprioritaskan Pengambilan Keputusan
Metode
: Diskusi dan Presentasi
Durasi : 40
Menit
|
MATERI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PENDAHULUAN
Pengambilan keputusan dalam
penyelesaian masalah adalah kemampuan
mendasar bagi praktisi kesehatan, khususnya dalam asuhan keperawatan dan
kebidanan. Tidak hanya berpengaruh pada proses pengelolaan asuhan keperawatan
dan kebidanan, tetapi penting untuk meningkatkan kemampuan merencanakan
perubahan. Perawat dan bidan pada semua tingkatan posisi klinis harus memiliki
kemampuan menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan yang efektif, baik
sebagai pelaksana/staf maupun sebagai
pemimpin.
Penyelesaian masalah dan
pengambilan keputusan bukan merupakan bentuk sinonim. Pemecahan masalah dan
proses pengambilan keputusan membutuhkan pemikiran kritis dan analisis yang
dapat ditingkatkan dalam praktek. Pengambilan keputusan merupakan upaya
pencapaian tujuan dengan menggunakan proses yang sistematis dalam memilih alternatif. Tidak semua pengambilan keputusan
dimulai dengan situasi masalah.
Pemecahan
masalah termasuk dalam langkah proses pengambilan keputusan, yang difokuskan
untuk mencoba memecahkan masalah secepatnya. Masalah dapat digambarkan sebagai
kesenjangan diantara “apa yang ada dan
apa yang seharusnya ada”. Pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan yang efektif diprediksi bahwa individu harus
memiliki kemampuan berfikir kritis dan mengembangkan dirinya dengan adanya
bimbingan dan role model di
lingkungan kerjanya.
PENGERTIAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan
keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakekat suatu
masalah dengan pengumpulan fakta-fakta dan data, menentukan alternatif yang
matang untuk mengambil suatu tindakan yang tepat.
Ada
lima hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan :
- Dalam proses pengambilan
keputusan tidak terjadi secara kebetulan.
- Pengambilan keputusan tidak dilakukan
secara sembrono tapi harus berdasarkan pada sistematika tertentu :
- Tersedianya sumber-sumber
untuk melaksanakan keputusan yang akan diambil.
- Kualifikasi tenaga kerja yang
tersedia
- Falsafah yang dianut
organisasi.
- Situasi lingkungan internal
dan eksternal yang akan mempengaruhi administrasi dan manajemen di dalam
organisasi.
- Masalah harus diketahui dengan
jelas.
- Pemecahan masalah harus
didasarkan pada fakta-fakta yang terkumpul dengan sistematis.
- Keputusan yang baik adalah
keputusan yang telah dipilih dari berbagai alternatif yang telah dianalisa
secara matang.
Apabila
pengambilan keputusan tidak didasarkan pada kelima hal diatas, akan menimbulkan
berbagai masalah :
- Tidak tepatnya keputusan.
- Tidak terlaksananya keputusan
karena tidak sesuai dengan kemampuan organisasi baik dari segi manusia,
uang maupun material.
- Ketidakmampuan pelaksana
untuk bekerja karena tidak ada sinkronisasi antara kepentingan organisasi
dengan orang-orang di dalam organisasi tersebut.
- Timbulnya penolakan terhadap
keputusan.
Sikap
atau watak berfikir kritis dapat ditingkatkan dengan memantapkan secara positif
dan memotivasi lingkungan kerja. Kreativitas penting untuk membangkitkan motivasi secara individu sehingga mampu
memberikan konsep baru dengan pendekatan inovatif dalam memecahkan masalah atau
isu secara fleksibel dan bebas berpikir. Keterbukaan menerima kritik akan
mengakibatkan hal positif seperti; semakin terjaminnya kemampuan analisa
seseorang terhadap fakta dan data yang dihadapi dan akan meningkatkan kemampuan
untuk mengatasi kelemahan.
|
Bagan : Pemecahan
masalah dan Pengambilan keputusan
Sebelum memecahkan masalah,
manajer perlu mengajukan pertanyaan kunci sebagai berikut :
1.
Apakah hal ini penting ?
2.
Apakah saya ingin mengerjakan
sesuatu untuk hal itu ?
3.
Apakah saya cukup handal untuk
menangani masalah itu ?
4.
Apakah saya mempunyai kewenangan
untuk mengerjakan sesuatu ?
5.
Apakah saya mempunyai pengetahuan,
minat, waktu dan sumber yang tepat untuk itu ?
6.
Dapatkah saya mendelegasikan hal
tersebut kepada seseorang ?
7.
Apakah ada manfaat yang didapatkan
dari penyelesaian masalah tersebut ?
Apabila
jawaban pada pertanyaan nomor 1 sampai 5 adalah “tidak”, maka pemecahan masalah tersebut tidak efektif, artinya
membuang waktu, sumber dan tenaga secara personal. Tapi sebaliknya bila
jawabannya semua “ya”, pengambilan
keputusan merupakan pilihan untuk
menerima masalah dan bertanggung jawab.
METODA PEMECAHAN MASALAH
Prinsip
utama untuk menetapkan suatu masalah adalah mengetahui fakta, kemudian
memisahkan fakta tersebut dan melakukan interpretasi data menjadi fakta
objektif dan menentukan luasnya masalah tersebut. Manajer membutuhkan kemampuan
untuk menetapkan prioritas pemecahan masalah. Umumnya untuk pemecahan masalah
selalu menggunakan metoda coba-coba dan salah, eksperimen, dan atau tidak
berbuat apa-apa (“do nothing”).
Pembuatan keputusan dapat dipandang sebagai proses yang menjembatani hal yang
lalu dan hal yang akan datang pada saat manajer hendak mengadakan suatu
perubahan.
|
|||||
|
|
|
|
||||||||
|
Proses pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan seperti pada gambar di bawah ini :
Masalah
Pengumpulan Data
Analisa Data
Mengembangkan pemecahan
Memilih alternatif
Implementasi
Evaluasi
Proses pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan diatas adalah salah satu penyelesaian yang dinamis.
Penyebab umum gagalnya penyelesaian masalah adalah kurang tepat
mengidentifikasi masalah. Oleh karena
itu identifikasi masalah adalah langkah yang paling penting. Kualitas hasil
tergantung pada keakuratan dalam mengidentifikasi masalah.
Identifikasi
masalah dipengaruhi oleh informasi yang tersedia, nilai, sikap dan
pengalaman pembuat keputusan serta waktu
penyelesaian masalah. Terutama waktu yang cukup untuk mengumpulkan dan
mengorganisir data.
Langkah-Langkah
Pemecahan Masalah
- Mengetahui hakekat dari
masalah dengan mendefinisikan masalah yang dihadapi.
- Mengumpulkan fakta-fakta dan
data yang relevan.
- Mengolah fakta dan data.
- Menentukan beberapa alternatif
pemecahan masalah.
- Memilih cara pemecahan dari
alternatif yang dipilih.
- Memutuskan tindakan yang akan
diambil.
- Evaluasi.
Mendefinisikan Masalah
Untuk mengetahui hakekat suatu masalah tidaklah mudah, karena
masalah yang sebenarnya dihadapi sering terselubung dan tidak terlihat jelas.
Oleh karena itu diperlukan keahlian, pendidikan dan pengalaman untuk membuat
diagnosa yang tepat. Untuk itu manajer
perawat agar selalu mengembangkan kemampuannya dan belajar dari pengalaman di
masa lalu untuk mempelajari perubahan yang terjadi.
Pengumpulan Data
Pengumpulan data atau informasi dikerjakan secara
berkesinambungan melalui proses yang sistematis, sehingga upaya untuk
mengantisipasi keadaan/masalah yang mungkin timbul akan lebih mudah
dilaksanakan seperti ;
- Apakah masalah yang dihadapi
diketahui dengan jelas?
- Apakah keadaan yang dihadapi
merupakan masalah sebenarnya?
- Apakah sistem pelaporan di dalam
organisasi sudah memungkinkan untuk prediksi secara tepat?
Analisa Fakta dan Data
Fakta-fakta dan data yang telah terkumpul dengan baik diolah
secara sistematis yang akhirnya akan merupakan suatu informasi yang akan
digunakan sebagai bahan untuk pengambilan keputusan. Analisa fakta dan data
perlu dihubungkan dengan serangkaian pertanyaan sebagai berikut :
- Situasi yang bagaimanakah
yang menimbulkan masalah?
- Apa latar belakang dari
masalah?
- Apa pengaruh dan hubungan
antara masalah yang dihadapi dengan tujuan, rencana dan kebijakan
organisasi?
- Apa konsekuensi atas
keputusan yang diambil?
- Apakah pemecahan masalah
sesuai dengan kapasitas organisasi?
- Apakah waktu pengambilan
tepat?
- Siapa yang akan ditugaskan
mengambil tindakan?
Penentuan Alternatif
Baik buruknya sesuatu keputusan yang diambil sangat
tergantung atas kemampuan menganalisa kekuatan dan kelemahan alternatif-alternatif yang dihadapi. Dalam
usaha menganalisa alternatif yang ada seseorang perlu memperhitungkan :
1.
Siapa yang
terlibat/dipengaruhi setiap alternatif ?
2.
Tindakan apa yang diperlukan ?
3.
Reaksi apa yang mungkin timbul ?
4.
Dimana sumber reaksi tersebut ?
5.
Interaksi apa yang diperlukan ?
Penentuan Pilihan yang Terbaik
Pada setiap pengambilan keputusan selalu disertai dengan
pengambilan resiko. Pada umumnya pilihan diambil dari beberapa alternatif jika
diduga bahwa pilihan itu akan memberikan manfaat yang paling besar baik untuk
jangka panjang maupun jangka pendek. Namun demkian perlu dipertimbang juga
bahwa resiko yang menyertai bersifat moderat.
Evaluasi
Untuk mengadakan penilaian yang baik, diperlukan obyektivitas
dalam melakukan penilaian atau evaluasi. Biasanya suatu hal yang sangat sukar
bagi seseorang untuk menilai dirinya sendiri secara obyektif. Oleh karena itu
pelaksanaan penilaian dapat diserahkan kepada pihak ketiga yang tidak terlibat
langsung dalam proses pengambilan keputusan untuk memperoleh tingkat
obyektivitas setinggi mungkin. Untuk proses evaluasi perlu diperhatikan
mengenai tempat dan siapa yang bertanggung jawab serta kapan hal tersebut dilaksanakan,
contoh; sebelumnya manajer menetapkan suatu kebijakan baru dalam merespon
keluhan pengunjung. Untuk menjamin bahwa kegiatan itu efektif perlu kerja sama
dengan semua staf terkait. Kemudian bagaimana penemuan itu akan dikomunikasikan
kepada personal lainnya.
FORMAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Langkah
utama proses pengambilan keputusan adalah sama dengan proses pemecahan masalah.
Fase ini termasuk mendefinisikan tujuan, memunculkan pilihan, mengidentifikasi
keuntungan dan kerugian masing-masing pilihan, memprioritaskan pilihan,
menseleksi pilihan yang paling baik untuk menilai sebelum mendefinisikan
tujuan, implementasi dan evaluasi.
Salah satu format yang digunakan
untuk melengkapi langkah ini :
Latihan 1: Kerja Kelompok
Format
Pengambilan Keputusan
Isu/masalah :
____________________________________________________________
Tujuan :
____________________________________________________________
____________________________________________________________
Pilihan :1. ___________________________________________________________
2.
___________________________________________________________
3.
___________________________________________________________
Evaluasi
dari pilihan :
Pilihan
|
Keuntungan
|
Kerugian
|
1.
|
|
|
2.
|
|
|
3.
|
|
|
4.
|
|
|
5.
|
|
|
Pilihan
yang masuk ke kolom keuntungan itulah yang menjadi prioritas pengambilan
keputusan. Mungkin ada 2 atau 3 pilihan, maka diseleksi lebih jauh untuk
memilih satu pilihan.
§ Rangking sesuai prioritas
dari pilihan tersebut
§ Seleksi pilihan yang terbaik
GAYA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Gaya
pengambilan keputusan manajer perawat/bidan umumnya sama dengan gaya
kepemimpinan yang digunakan oleh manajer tersebut diatas. Ada 7 variabel yang
berpengaruh dalam pengambilan keputusan untuk menyeleksi gaya yang paling
cocok, yaitu :
1.
Pentingnya kualitas keputusan untuk
keberhasilan institusi.
2.
Derajat informasi yang dimiliki
oleh manajer.
3.
Derajat pada
masalah yang terstruktur dalam organisasi.
4.
Pentingnya komitmen bawahan dan
keterampilan membuat keputusan.
5.
Kemungkinan
keputusan autokratik dapat diterima.
6.
Komitmen bawahan yang kuat terhadap
tujuan institusi.
7.
Kemungkinan bawahan konflik dalam
proses akhir pada keputusan final.
Metode autokratik hasilnya lebih
cepat dalam pengambilan keputusan dan cocok untuk situasi yang krisis atau
ketika kelompok senang menerima tipe ini sebagai gaya keputusan. Bagaimanapun
anggota staf umumnya lebih mendukung untuk pendekatan konsultatif dan kelompok.
Konflik dapat terjadi ketika masalah tidak terstruktur dibahas atau jika manajer
tidak mempunyai pengetahuan atau ketrampilan dalam proses pemecahan masalah.
FAKTOR-FAKTOR YANG
BERPENGARUH PADA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Banyak faktor yang berpengaruh
kepada individu dan kelompok dalam pengambilan keputusan, antara lain:
1.
Faktor Internal
Faktor internal dari diri manajer sangat mempengaruhi proses
pengambilan keputusan. Faktor internal tersebut meliputi: keadaan emosional dan
fisik, personal karakteristik, kultural, sosial, latar belakang filosofi,
pengalaman masa lalu, minat,
pengetahuan dan sikap pengambilan keputusan yang dimiliki.
2.
Faktor Eksternal
Faktor eksternal termasuk kondisi dan lingkungan waktu. Suatu
nilai yang berpengaruh pada semua aspek dalam pengambilan keputusan adalah
pernyataan masalah, bagaimana evaluasi itu dapat dilaksanakan. Nilai ditentukan
oleh salah satu kultural, sosial, latar belakang, filosofi, sosial dan
kultural.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK
Ada dua kriteria utama untuk
pengambilan keputusan yang efektif:
- Keputusan harus berkualitas
tinggi dan dapat mencapai tujuan atau sasaran yang sebelumnya telah
didefinisikan.
- Keputusan harus diterima oleh
orang yang bertanggungjawab melaksanakannya. Contoh; Rapat merupakan salah satu alat terpenting untuk mencapai informasi
dan mengambil keputusan. Ada keuntungan-keuntungan tertentu yang dapat
dipetik melalui suatu rapat, yaitu
:
- Masalah yang timbul menjadi
jelas sifatnya karena dibicarakan dalam forum terbuka.
- Interaksi kelompok akan
menghasilkan pendapat dan buah pikiran serta pengertian yang mendalam.
- Penerimaan dan pelaksanaan
keputusan diambil oleh peserta rapat.
- Rapat melatih menerima
pendapat orang lain.
- Melalui rapat peserta dilatih
belajar tentang pemikiran orang lain dan belajar menempatkan diri pada
posisi orang lain.
Langkah
utama proses pengambilan keputusan adalah sama dengan proses pemecahan masalah.
Fase ini termasuk mendefinisikan tujuan, memunculkan pilihan, mengidentifikasi
keuntungan dan kerugian masing-masing pilihan, memprioritaskan pilihan,
menyeleksi pilihan yang paling baik untuk menilai sebelum mendefinisikan
tujuan, implementasi dan evaluasi.
Dibawah
ini adalah salah satu format yang digunakan untuk melengkapi langkah-langkah
tersebut :
Latihan
: Kerja Kelompok
Format Pengambilan Keputusan
Isu/masalah
:_____________________________________________________________
Tujuan :_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
Pilihan : 1.
__________________________________________________________
2.
__________________________________________________________
3.
__________________________________________________________
Evaluasi
dari Pilihan
Pilihan
|
Keuntungan
|
Kerugian
|
1.
|
|
|
2.
|
|
|
3.
|
|
|
4.
|
|
|
5.
|
|
|
Pilihan
yang masuk ke kolom keuntungan itulah yang menjadi prioritas pengambilan
keputusan. Mungkin ada 2 atau 3 pilihan, maka diseleksi lebih jauh untuk
memilih satu pilihan.
-
Rangking sesuai prioritas dari
pilihan tersebut
-
Seleksi pilihan yang terbaik
KESIMPULAN
Seorang manajer
keperawatan/kebidanan harus mempunyai keberanian untuk mengambil keputusan dan
memikul tanggung jawab atas akibat dari resiko yang timbul sebagai
konsekuensi dari keputusan yang telah
diambilnya. Pada hakekatnya, pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang
sistematis terhadap hakekat suatu masalah yang difokuskan untuk memecahkan
masalah secepatnya dimana individu harus memiliki kemampuan berfikir kritis
dengan menggunakan pendidikan dan pengalaman yang berharga yang cukup efektif
dalam pemecahan masalah.
EVALUASI
- Sebutkan pengertian tentang
“Pengambilan Keputusan”.
- Jelaskan lima hal yang perlu
diperhatikan dalam pengambilan keputusan secara sederhana (simpel).
- Jelaskan secara singkat proses
pengambilan keputusan dalam
menghadapi suatu masalah.
- Apabila muncul satu masalah
ditempat kerja saudara, sebagai seorang manajer perawat/bidan,
langkah-langkah apa saja yang harus saudara putuskan.
KEPUSTAKAAN
Marriner,
A.T. (1995). Nursing Management and Leadership ( 5th ed), Mosby St Louis,
Baltimore.
Swansburg, A.C.
(1996).
Management and Leadership for
Nurse Managers. Jones and
Bartlett Publishers International, London England
Tidak ada komentar:
Posting Komentar